oleh

66 Enumerator Ikuti Bimtek SIDT Diskop UKM Provinsi Bengkulu

-BIROKRASI-390 views

Berandang.com- 66 peserta enumerator perwakilan kabupaten Bengkulu Utara ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu. Bimtek ini diselenggarakan di Splash Hotel Kota Bengkulu. Rabu (25/05/2022).

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Erdiwan mengatakan, diharapkan para Enumerator nantinya dapat mendata sesuai target untuk merilis Sistem Informasi Data Tunggal KUMKM (SIDT-KUMKM). Di mana SIDT tersebut sangat diperlukan dalam pembangunan sistem informasi data tunggal terintegrasi.

Erdiwan melanjutkan, SIDT-KUMKM ini merupakan amanah dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM dan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Serta atas dasar amanah Peraturan Presiden No 39 Tahun 2019 yang menugaskan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai Walidata KUMKM, BPS sebagai Pembina Data, Kementerian/Lembaga lainnya dan Daerah sebagai Produsen Data.

“Dimana kesemuanya merupakan faktor penting dalam mendukung terwujudnya Basis Data Tunggal KUMKM terintegrasi,” kata Erdiwan.

Nelse Trivianita, S.ST selaku narasumber utusan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mengatakan, Bimtek aplikasi SIDT diharapkan agar ada data tentang koperasi dan UMKM yang satu data. Dikarenakan saat ini belum ada daftar UMKM dan Koperasi di Indonesia satu data.

“Pak Jokowi berharap ada data tunggal. Pengambilan data diambil tiga sample terlebih dahulu. Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu.” Terang Nelse dari BPS Bidang Distribusi Provinsi Bengkulu.

Penyampaian Materi Bimtek aplikasi SIDT oleh Narasumber

Lebih lanjut dikatakan Nelse, “Nantinya akan ada pendataan lagi untuk tahun 2023 untuk pendataan kabupaten sisanya dan akan bekerjasama lagi dengan BPS. Pendataan mencakup dari usaha Mikro, Kecil dan Menengah kecuali usaha pertanian”. Ujarnya.

Fungsional Statistisi Ahli Pertama, selaku narasumber BPS ini menjelaskan, untuk kategori mikro ia mencontohkan seperti Konter handphone (omset kurang dari 2 milyar). Untuk kategori kecil seperti Pom Bensin (omset 2 hingga 15 milyar). Sedangkan kategori menengah yaitu omset diatas 15 milyar.

Nelse berharap, agar masyarakat dapat membantu dalam pendataan ini agar data ini dapat berguna untuk pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan terkait program program yang berpihak kepada masyarakat.

“Mohon agar masyarakat dapat kooperatif saat dilakukan pendataan. Karena datanya berguna jauh kedepannya. Jika ada program-program bisa melihat dari data tersebut dan tercatat.” Tambahnya.

Selain itu, Bimtek ini juga diisi langsung oleh narasumber mewakili dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu yang disampaikan langsung oleh Dedi Candra, S.STP, M.AP selaku sekretaris Dinas. *(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *