oleh

Suimi Fales Tanggapi Keluhan Warga Terkait Sistem Zonasi Pada Reses Hari Pertama

Berandang.com-  Suimi Fales, S.H., M.H Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tanggapi sistem penerimaan zonasi di sekolah-sekolah dalam Kota Bengkulu. Hal menanggapi keluhan warga peserta reses hari pertama masa sidang ke I tahun 2024. Selasa (30/01).

Ibu Nisa asal Sawah Lebar meminta kejelasan masalah zonasi atau penerimaan siswa baru lewat jalur lingkungan, atau lebih pasnya sistem zonasi yang menyebabkan kebanyakan anak- anak di lingkungannya belum bisa masuk sekolah terdekat karena jarak sekolah dengan rumah ibu lisa hampir 1 kilo meter.

Sementara dengan sistem zonasi anak-anak yang di tampung sekolah hanya anak-anak yang berjarak 500 meter dari sekolah.

Hal ini di tanggapi Wan Sui sapaan akrab Suimi Fales secara detail. Menurutnya, sistem ini merupakan langkah yang sangat positif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan kota Bengkulu terkhusus.

Suimi Fales menegaskan bahwa sistem zonasi dapat memastikan bahwa sekolah-sekolah di suatu wilayah dapat menerima anak-anak yang tamat sekolah di area tersebut.

“Jika berjalan sesuai harapan, sistem zonasi dapat mendukung sekolah dalam menjaga kelangsungan pendidikan anak-anak di lokasi tersebut,” ungkap Suimi di Aula rumah makan Pondak Santai Kebun Tebeng.

Reses Suimi Fales, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu
Peserta Reses Suimi Fales Anggota DPRD Provinsi Bengkulu

Poin utama yang disorot oleh Suimi Fales adalah manfaat sistem zonasi dalam mengurangi biaya ongkos anak sekolah. Dengan adanya zonasi, anak-anak dapat bersekolah di sekolah terdekat, mengurangi beban biaya transportasi dan akomodasi.

Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat menekan pengeluaran terkait pendidikan anak-anak mereka.

Suimi Fales juga menyoroti dampak positif lainnya, seperti pengurangan kemacetan. Dengan anak-anak bersekolah di wilayah sekitar, akan terjadi redistribusi mobilitas yang dapat meredakan masalah kemacetan di kota-kota besar.

“Sistem zonasi ini juga perlu diikuti dengan peningkatan kualitas sekolah di setiap wilayah, sehingga setiap anak memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas,” pungkas Suimi Fales. *(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *