Oleh : Deddy Erlando, SP MM (Kabid Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu)
Berandang.com- Resesi ekonomi global diperkirakan akan datang pada tahun 2023. Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi penyelamat jika kehadirannya dapat dimaksimalkan.
Secara umum resesi ekonomi dapat dimaknai sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan berdasarkan dari Produk Domestik Bruto (PDB), jumlah pengangguran, maupun pertumbuhan ekonomi yang bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Masyarakat Indonesia, khususnya di Bengkulu kini tengah dihadapkan pada era double disruption, dimana setiap orang harus memiliki kemampuan adaptif dan eksploratif yang mumpuni. Kemampuan ini sekaligus menjawab tantangan gelombang digitalisasi dan transformasi digital yang semakin pesat merambat ke berbagai lini kehidupan.
Dikatakan Kabid Pemberdayaan Koperasi, Erlando, saat ini, salah satu tantangan atas pesatnya transformasi digital hadir dalam bentuk Volatility, Uncertainty, Complexity, And Ambiguity atau lebih dikenal sebagai VUCA. VUCA merupakan sebuah kondisi dimana perubahan terjadi begitu cepat, tidak pasti, kompleks dan ambigu yang disebabkan karena transformasi digital atau teknologi.
Tanpa masuk ekosistem digital, Deddy Erlando mengibaratkan kita berada di arus pinggiran sungai. Airnya memang lebih tenang, tapi jalannya akan lambat dan ada resiko tersangkut ranting-ranting comfort zone yang membuat kita tak bisa bergerak maju, lalu lama-lama tenggelam. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjawab tantangan pada era VUCA tentu saja dilakukan dengan terus meningkatkan kualitas baik itu sumber daya manusia hingga sistem kerja.
Program Pemberdayaan UMKM melalui Warung Kopi (Warkop) digital kreatif hub dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan akses dan pelayanan informasi serta membantu usaha mikro di desa/kelurahan dengan memanfaatkan layanan digital serta mempromosikan potensi ekonomi desa melalui guetilang.com sebagai media komunikasi dan informasi dalam mempromosikan potensi ekonomi desa.
Ditengah situasi ketidakpastian ekonomi yang kian meningkat, diperlukan stategi dan solusi guna menjadi salah satu penyelamatan ekonomi Indonesia, salah satunya dengan optimalisasi dan pemberdayaan UMKM melalui WARKOP DIGITAL sebagai tempat pemberdayaan ekonomi desa, edukasi dan pusat pelatihan melalui cybers academy sekaligus menjadi kreatif HUB dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan akses dan pelayanan informasi serta membantu usaha mikro di desa/kelurahan dengan memanfaatkan layanan guetilang.com sebagai media komunikasi dan informasi dalam mempromosikan potensi ekonomi desa.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Pada 10 Februari 2021 melaunching warkop digital perdana di desa Lais Bengkulu Utara dengan mengembangkan produk Bencoolen Coffe, salah satu produk yang dikembangkan mendukung lahirnya warung kopi digital.
Melalui program Warkop Digital pemerintah Provinsi Bengkulu mengajak semua stakeholder untuk kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pemberdayaan SDM desa/kelurahan dan mengembangkan potensi komoditas unggulan desa, kuliner, produk kreatif dan pengembangan desa wisata dengan harapanwarkop digital dapat menjadi sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan resesi ekonomi 2023.
Diceritakan Deddy Erliando, warkop digital merupakan akselerator, konektor, enabler, fasilitator & Inkubator dalam mengembangkan ekonomi desa.
Lebih jelas dipaparkannya, warkop digital adalah tempat usaha kedai kopi yang dipadukan dengan memanfaatkan layanan digital yang terhubung ke teknologi internet dimana masyarakat dapat memperoleh akses informasi sekaligus pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan, akses dan pelayanan informasi serta membantu usaha mikro di desa / kelurahan. Warkop digital menjadi kreatif hub yang dapat melakukan berbagai macam layanan digital dari mulai pelatihan online, inventori, transaksi online berbasis QR, pembayaran online, pemasaran online sampai pada pengembangan potensi SDA melalui produk kreatif dan pengelolaan desa wisata.
Pemerintah pusat, menargetkan warkop digital dapat menyasar 8.490 kelurahan dan 75.436 desa se-Indonesia. Dengan demikian, warkop digital mampu menahan laju resesi pada 2023 mendatang. *(Adv)
Komentar