Jakarta. Gerakan Pemuda Siaga (GPS) mengadakan diskusi dengan tema “Peran Pemuda dalam Ketahan pangan” yang diadakan dirumah siaga pasar minggu. (Sabtu 19/1/2019)
Melihat permasalahan Indonesia yang sangat Fundamental adalah terkait ketahan pangan sebab itu pangan merupakan kebutuhan pokok yang harus ada setiap dan sepanjang waktu, pangan menyangkut hajat orang banyak yang tidak boleh diabaikan. oleh karena dalam mewujudkan ketahanan pangan pemuda harus mampu menjadi lokomotif dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ujar Ketua GPS Radiya Mubdi dalam sambutannya.
Diskusi yang di Moderatori Oleh Muzakki dan juga mendatangkan pemateri yang memang sudah lama bergerak dalam ketahanan pangan dan logistik Bapak Fatah Yasin.
Fatah Yasin menjelaskan kalau ketahanan pangan merupakan modal utama bagi sebuah Negara untuk mensejahterakan rakyatnya, sebab itu dalam menciptakan ketahanan pangan dibutukan peran andil masyarakat khususnya kalangan anak muda.
“Selama ini problem yang sering kita temukan bahwa anak muda indonesia tidak mau jadi petani, profesi petani dianggap sebagai kalangan masyarakat bawah. padahal di negara maju profesi petani adalah profesi yang luar biasa karena profesi petani dianggap sebagai penyangga Negara, dimana didalamnya masyarakat sangat tergantung dengan keberadaan petani. Pemuda tidak boleh malu jadi petani” ucapnya.
lebih lanjut Fatah yasin menjelaskan lihat apa yang terjadi pada perang dunia dua Amerika meluluh labtakkan Jepang dengan mengebom area pertanian (Hirosima dan Nagasaki), jika area pertaniannya sudah hancur maka dapat dipastikan kehidupan sebuah Bangsa akan lumpuh.
“Istilah Petani ini mencul tatkala Soekarno waktu itu turun dari dokarnya dan berbincang dengan orang yang bercocok tanam sehingga lahir ideologi Marhainisme dan Petani Sendiri adalah ungkapan Penyangga Tatanan Negara Indonesia” Ucapnya. (Afif)
Komentar