oleh

Tips Cara Menepis Berita Hoaks dan Ujaran Kebencian

-EVENT-574 views

Berandang-Bengkulu. Maraknya, isu pemberitaan hoaks dan ujaran kebencian (Hate Speech) menjadi Pekerjaan Rumah (PR) untuk seluruh elemen masyarakat.

Apalagi, kaum muda generasi milenial harus cerdas dalam menyaring mana berita hoaks atau bukan.

Tak kalah viralnya, isu ujaran kebencian di sosial media juga turut meramaikan warna bagi pesta demokrasi bulan April 2019 mendatang.

Masyarakat awam, pasti akan mudah percaya dan terpancing emosi bila membaca berita hoaks serta ujaran kebencian di sosial media.

Mengantisipasi hal tersebut, Kidz Zaman Now (KZN’) Project memberikan seminar singkat pada kaula muda.

Bertempat di cafe ternama Bengkulu, Jumat (4/1).

Apa itu KZN’ Project? merupakan komunitas bagi pelajar mengupas permasalahan yang terjadi agar mengetahui solusinya.

Bahaya dan dampak yang terjadi isu tersebut pada anak muda. Target KZN’ Project khusus anak remaja usia ABG.

Sementara itu, pendiri KZN’ Project Khairiah El Marwiah biasa dipanggil Wiwik mengatakan judul tema seminar singkatnya “Menepis Propaganda Hoaks dan Ujaran Kebencian.”

“Kenapa kita angkat permasalahan tersebut, gunanya untuk meminimalisir terjadinya hoaks dan ujaran kebencian,” ucapnya Wiwik.

Lanjut Wiwik, Menjelang pemilu 2019, diharapkan dapat memberikan pemberitaan  menyejukan, damai dan tidak memecah belah persatuan NKRI.

“Narasumber yang kita pilih ada dari KASI Kehumasan Keminfo Kota dan Wartawan Nasional Kompas,” katanya.

Nugroho Tri Putra selaku perwakilan Keminfo sebagai narasumber pakai IT dan Firmansyah selaku kontributor pemberitaan Bengkulu di Kompas Nasional.

“Kita menghimbau pada masyarakat khususnya anak muda, kalau ada berita di sosial media terdapat hoaks dan ujaran kebencian jangan langsung di percaya,” jelasnya.

“Kalaupun itu benar terjadi, setidaknya kita warganet langsung menkonfirmasi permasalah tersebut kepihak yang diberitakan. Ntah itu dia berbohong atau tidak, yang jelas kita sudah mendapatkan kejelasan terkait pemberitaan itu” lanjutnya.

Acara seminar tersebut, sebagai ajang diskusi tanya jawab dengan narasumber.

Sehingga peserta ikut seminar mendapatkan ilmu dan wawasan tentang hoaks dan ujaran kebencian. *(Ahm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *