oleh

Survei ACI Singapura, Bengkulu Peringkat Pertama Terendah Daya Saing Daerah

Berandang-Bengkulu. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Bengkulu menggelar acara survei tahap ke – VII daya saing daerah provinsi bekerjasama dengan Asia Competitiveness Institute (ACI)  Singapura, bertempat di Hotel Santika,  Senin (9/7).

Acara tersebut dihadiri, perwakilan ACI Singapura, Ketua Apindo, Plt. Gubernur diwakilkan Biro Ekonomi Pemprov serta seluruh peserta tamu undangan yang hadir.

Sementara itu,  Biro Ekonomi Pemprov Ansori Tawakal mengatakan,  Pemprov mengapresiasi atas survei daya saing daerah digelar pada hari ini, data terakhir terhimpun Bengkulu beberapa tahun terakhir masuk rangking  24,25,28  Se-Indonesia mudah-mudahan bisa masuk rangking belasan tapi perlu usaha lebih bekerja keras lagi.

” Lima prioritas program utama Pemprov pertama, pengentasan kemiskinan dari data BPS tahun 2017 di angka 15,55% diatas rata Nasional, di Bengkulu 15% masih hidup di zona kemiskinan, kedua, meningkatkan produk unggulan daerah melalui sektor pertanian, sawit, karet, buah-buahan perternakan, perikanan dan pariwisata, ketiga, membangun infrastruktur dasar strategis,  keempat, reformasi birokrasi pengelolaan pemerintahan yang baik dan bersih, saling bersinergi dengan ASN dan PNS produk kebijakan daerah, kelima, visit Wonderfull Bengkulu 2020 dalam khusus pariwisata,” jelasnya Ansori Tawakal memberikan kata sambutan.

Lanjut dikatakan Ansori, Apapun hasilnya dari survei nanti dapat meningkatkan evaluasi  daya saing daerah, perlu di dukung secara serius apa yang sebenarnya terjadi konteks investasi yang ada di Bengkulu.

“Menurut saya Bengkulu sulit berkembang dalam daya saing dengan provinsi lain seperti , sumber daya manusia, infrastruktur bangunan dan telekomunikasi serta regulasi dan peraturan undang-undang,” katanya.

Hal senada, juga dikatakan ketua Apindo Basri Muhammad, sesuai dengan hasil survei sebanyak enam kali sampai hari ini mengadakan lagi survei, yang menghambat daya saing Bengkulu soal birokrasi, infrastruktur, sumber daya manusia.

“Peserta yang di undang dari beberapa unsur ada perkebunan, pertanian, perhotelan dan lain-lain karena kita pilih-pilih juga pesertanya terutama menjadi anggota Apindo karena seluruh perusahaan di Provinsi Bengkulu tidak semua masuk anggota kami, ” ujar Basri Muhammad.

Ia juga mengatakan, sebanyak 80 perusahaan pernah bergabung ke Apindo sekarang sudah menurun anggota disini.

(Ahm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *