Berandang-Bengkulu. Wakil Walikota (Wawako) Bengkulu Dedy Wahyudi dalam program 100 hari kerja diusung oleh Walikota Helmy Hasan sudah mulai terasa berjalan ditengah masyarakat. Pasalnya beberapa hari lalu Wawali (10/10) mengunjungi pasar tradisional Panorama tepatnya jalan Kodondong dan Belimbing untuk menertibkan pedagang berjualan di trotoar bahu jalan agar masuk kedalam lapak keramik pasar.
Untuk diketahui, lapak keramik pasar panorama katanya sebagai percontohan pasar tradisional di bumi rafflesia hingga menelan biaya pembangunan puluhan miliar di bawah kemimpinan era walikota Ahmad Kanedi.
Saat pewarta Berandang.com juga mengunjungi pasar panorama usai wawali sidak kesana pedagang berjualan didalam lapak sangat menyayangkan banyak lapak yang kosong. Apalagi saat pagi hari. Hampir seluruh pedagang berjualan di luar dan memadati bahu jalan.
“Ya, jujur saya menyayangkan lapak keramik pada kosong padahal untuk bayar kebersihan pasar dan lain-lain sama tidak ada bedanya mau diluar ataupun dalam lapak,” jelasnya sapaan akrabnya Mak Dang, Jumat (12/10).
Lanjut dikatakan Mak Dang, salah satu alasan kuat kenapa pedagang tidak mau berjualan di lapak keramik agar WC yang di depan pintu masuk ke pasar harap dibuat pintu ke luarnya.
“ Karena, itu salah satu menjadi alasan para pedagang tidak mau berjualan di dalam. Mereka tidak mau keliling untuk masuk kedalam lapak tersebut,” katanya.
Sementara itu, saat pewarta menanyakan pada Dedy Wahyudi tipsnya agar pedagang mau berjualan di dalam lapak keramik ? Dengan senyum manisnya ia mengatakan pada pewarta.
“Masih dengan strategi lama itulah yaitu sistem bujuk,” tutupnya. (Ahm)
Komentar