Berandang.com- Faizi, S.E., M. Si., Ph.D, salah satu kandidat Dewan Pengawas RRI periode 2021-2026. Pria kelahiran Sumenep, 22 November 1986, menyelesaikan studi doktoralnya di Universiti Utara Malaysia (UUM). Saat ini menjabat sebagai CEO Harakatuna Media, platform media keislaman yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dan serta kontra narasi paham radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
Dalam usianya yang relatif muda, (saat ini, 34 tahun) Faizi sudah malang melintang di dunia media. Seabrek pengalamannya di komunitas literasi, media pers, disokong juga kepiawaian dalam leadership, membuat ia dipercaya memegang pelbagai jabatan strategis. Sejak kuliah, ia beberapa kali menjadi redaktur pelaksana dan pimpinan redaksi buletin dan majalah. Faizi juga mendirikan beberapa komunitas kepenulisan. Profesionalitasnya tidak lagi diragukan.
Pengalaman Faizi di dunia kepenulisan sudah bermula sejak dirinya duduk di bangku Tsanawiyah. Kala itu, ia menjadi pionir sekaligus pemimpin redaksi Buletin Jejak, di Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Guluk-guluk, Sumenep. Saat Aliyah, lulusan magister studi Islam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta itu dipercaya menjadi ketua OSIS.
Berkat profesionalitas dan pengalamannya itu juga kemudian ia berhasil melanjutkan jenjang Sarjananya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan menjadi reporter Suka News pada semester awal dan pemimpin redaksi majalah Suara Kalijaga sebelum lulus dan menyandang gelar sarjana Ekonomi Islam.
Sekitar 50 karya, dalam bentuk artikel populer dan jurnal, telah ia hasilkan. Tulisannya terbit di Koran Republika, Kompas Jogja, Koran Suara Merdeka, Koran KR Bisnis, Koran Jakarta, Koran Media Indonesia, dan lainnya. Selain di jurnal nasional dan internasional, pria yang pernah menjabat sebagai Sekjend Senat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, 2009-2010, juga menulis buku Menuju Sistem Ekonomi Islam (2011) dan kontributor dalam antologi Fatwa MUI dalam Sorotan (2011).
Pada kepengurusan MUI Pusat masa khidmat 2015-2020, Faizi mendapat amanah sebagai staf ahli Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim-MUI) dan anggota Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai staf ahli Pimpinan Dewan Syariah Nasional-MUI Jakarta dari 2013-2015. Pada 2010, ia bahkan pernah menjadi staf peneliti program Survey Efektivitas Forum Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dari Menkokesra.
Di bidang pengelolaan media, Faizi jelas bukan pendatang baru. Ketika di Yogyakarta, ia pernah mendirikan penerbit buku Pustaka Sahabat. Di Jakarta, ia mendirikan Pustaka Harakatuna. Bersama beberapa tokoh, ia kemudian juga mendirikan Center for Narrative Radicalism and Cyber Terrorism (CNRCT) dan menjabat sebagai direktur program dan konten narasi. Faizi juga merupakan salah satu inisiator pembentukan Sindikasi Media Islam (SMI) dengan jabatan terakhir sebagai wakil Ketua Umum SMI.
Sepak terjang professional leadershipnya mengantarkan ia menjadi salah satu kandidat Dewan Pengawas RRI untuk periode 2021-2016. Melihat sisi track-record, profesionalitas dan pengalaman Faizi menemukan relevansinya dengan jabatan yang diperebutkan sekarang. Konsennya di bidang penguatan konten dan narasi kebangsaan serta kontra-narasi sangat laik diinvestasikan untuk progresivitas RRI ke depan. Melalui pengelolaan yang tepat, dengan konten yang edukatif, RRI bisa menjadi media pemersatu dan mencegah bangsa dari potensi perpecahan.
“RRI mesti menjadi jangkar dan jaring pengaman kokohnya kedaulatan NKRI melalui strategi pengemasan konten yang kreatif dan edukatif. RRI dapat memformulasikan konten-konten yang mampu memperkokoh pilar kebangsaan, mencegah paparan intoleransi, radikalisme, terorisme, ekstremisme serta politik identitas populisme. Itu yang harus diprioritaskan dan kita harus menggandeng semua pihak mulai milenial hingga profesional,” terangnya ketika diwawancara, pada Rabu (16/12) lalu.
Sosok Faizi yang muda, profesional, dan memiliki banyak pengalaman mengelola media merupakan harapan bangsa Indonesia. Sebagaimana maklum, tantangan bangsa hari ini ialah menguatnya narasi perpecahan yang mengancam integrasi dan keutuhan bangsa. RRI, sebagai platform informasi nasional, butuh sosok seperti Faizi; muda, profesional, dan kaya dengan seabrek pengalaman ihwal pengelolaan media.
Komentar