Berandang.com- Forum Pemuda Peduli Bengkulu (FPPB) mendukung dan mendorong Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah lakukan perombakan pejabat lingkungan Pemprov Bengkulu. Menurutnya, RPJMD 2021-2026 yang disusun, harus segera dijalankan. Kendati secara garis besar visi-misi pasangan Rohidin Rosjonsyah merupakan kelanjutan dari visi-misi sebelumnya, namun Pemprov dinilai perlu formasi kabinet eselon 2 yang lebih kompeten.
“Ini kesempatan Gubernur Rohidin lakukan evaluasi pada kepala OPD. Yang jalan di tempat, atau malah mundur, atau pun yang tak mampu berikan kemajuan baik citra daerah maupun program, istirahatkan saja,” terang koordinator FPPB Feri Vandalis di Bengkulu, Senin 7 Juni 2021.
Periode kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada 2020, lanjut Feri, miliki waktu yang begitu singkat. Untuk itu, perombakan pejabat menjadi hal urgent. Salah satu alasannya yakni realisasi janji kampanye dan kemajuan daerah.
“Rombak saja, kan biasa untuk penyegaran. Saya kira untuk SDM di Bengkulu tidak akan kekurangan pejabat ataupun kader yang benar-benar bisa inovatif. Karena target untuk Bengkulu Maju dan sejajar dengan provinsi lain, tak bisa dengan cara biasa-biasa saja,” ujarnya.
Dirinya menyontohkan beberapa indikator yang bisa menjadi tolak ukur kemampuan kinerja OPD antara lain penghargaan dari pihak eksternal yang kompeten, tanggungjawab ataupun respon terhadap keluhan dan pelayanan publik, inovasi program, termasuk branding atau citra OPD dan citra daerah.
“Misalnya Dikbud, ada apa tidak kemajuan ? diukur saja dari rentan waktu tertentu. Dispora, setelah prestasi Porwil berikut keruwetan permasalahannya, apa kemajuannya ?. Ini hanya contoh indikator. Kalau memang ada kemajuan, ada prestasi ya patut kita apresiasi, tapi kalau tidak ada ya sadar saja jika kena evaluasi. Begitu juga dinas-dinas lain, apalagi yang berhubungan dengan infrastruktur, sosial, dan pelayanan publik,” beber aktivis muda Bengkulu ini.
Feri berpendapat, Gubernur Rohidin bakal profesional dalam menempatkan pejabat, tak hanya sebatas loyalitas, tapi intelektual dan kapasitas bakal menjadi penentu.
“Jangan yang pacak (bisa.red) jabat ajo, tapi yang pacak kerjo. Sekda tu jugo, dia harus punya target berikut raport kontrol capaian OPD, bukan cuman serapan anggarannyo ajo, tapi kinerjanyo,” tutup Feri Vandalis. *(ET)
Komentar