Bengkulu – PENGAWASAN serta pemeriksaan terhadap keluar – masuknya hewan ternak harus dilakukan secara intens guna menekan angka penyakit yang kerap ditemukan pada hewan, khususnya hewan ternak.
Peran dokter hewan, dinilai sangat penting dalam memantau kondisi kesehatan hewan ternak. Untuk itu, diperlukan inovasi yang memudahkan dan meningkatkan pembangunan di sektor peternakan.
“Dokter hewan harus membuat pogram lompatan agar pembangunan peternakan di Bengkulu ini bisa menjadi besar, misalnya membuat e-peternakan,” jelas Plt. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Persatuan Dokter Hewan (PDHI) Cabang Bengkulu Periode 2018 – 2022, di Balai Raya Semarak Bengkulu, Sabtu (28/4).
Dengan adanya sebuah program yang inovatif, lanjut Rohidin, maka pintu masuk dan pintu keluar ternak bisa terpantau dengan baik. Terlebih, di Bengkulu juga direncakanan sebagai Terminal Karantina Ternak Nasional di wilayah Pelabuhan Pulau Baai.
“Pola pembangunan peternakan seperti inilah yang menuntut dokter hewan berpikir inovatif, out of the box dari kebiasaan selama ini,” tambah alumnus fakultas kedokteran hewan UGM itu.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PB PDHI Pusat Heru Setijanto mengukuhkan Pengurus Persatuan Dokter Hewan (PDHI) Cabang Bengkulu Periode 2018 – 2022. Dalam sambutannya, ia meminta agar dokter hewan memiliki kompetensi. Salah satu tugas PDHI adalah memfasilitasi para sejawat dalam meningkatkan kompetensi keilmuannya.
“Kita ini harus meningkatkan kompetensi, karena sekarang dokter hewan tidak bisa bekerja seperti dulu, harus legal, harus ada izin dan sudah teregistrasi,” tutur Heru Setijanto.
Ketua PDHI Cabang Bengkulu yang baru saja dikukuhkan, Hafli Hasibuan juga mengajak seluruh anggota PDHI untuk merencanakan program guna meningkatkan peran dokter hewan khusunya di Provinsi Bengkulu.
“Pada intinya adalah bagaimana meningkatkan peran serta profesi dokter hewan dalam pembangunan peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat di Provinsi Bengkulu,” ucap Hafli Hasibuan.
Terkait dengan penanganan penyakit pada hewan ternak, pihaknya mengungkapkan akan mengikuti kebijakan daerah serta strategi yang akan diterapkan.
“Kita akan bergerak simultan dengan kawan–kawan dokter hewan yang ada di seluruh Provinsi Bengkulu, kita juga akan melibatkan praktisi–praktisi dokter hewan,” ungkap Hafli.
(ADV. Humas Prov – more/mc *SS/NM)
Komentar