Orasi Ilmiah di Wisuda IAIN Bengkulu Suguhkan Moderasi Bahan Ajar Morfology Arab

Berandang.com- Dr. Kasmantoni, M.Si menyampaikan orasi ilmiahnya di wisuda IAIN Bengkulu angkatan XIII tahun 2019. Orasi ilmiah ini mengangkat tema “Perkembangan bahan ajar morfology arab dalam perspektif fungsional (problematika dan solusi bagi mahasiswa PBA IAIN Bengkulu)”. Wisuda ini berlangsung di gedung eks STQ Jl .Raden Patah Kota Bengkulu, kamis (12/09/2019).

Dalam orasinya berbahasa arab, Dosen pengajar Program Studi Bahasa Arab IAIN Bengkulu ini menerangkan, “Respon terhadap morphology arab itu sudah terlihat sejak tahap level dasar, level menengah hingga perguruan tinggi.” terangnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Pembicaraan morphology arab itu cenderung klasik dan berbentuk hafalan-hafalan. Sehingga ketika mahasiswa mengaplikasikan dalam kalimat mereka tidak paham. Oleh karena itu ditawarkan sebuah metode pendekatan disebut madhol Wadzify . Perpect madhal itu mencoba mengaplikasikan unsur-unsur dari basis sorf dekat dengan mahasiswa. Ada readingnya. Ada topik-topiknya, berkaitan dengan kehidupan mahasiswa. Misalnya, ada gambar rumah bung karno. Ada gambar batik besurek, gambar raflesia, yang dibuat dalam reading. Dalam reading itu tercakup gramatikalnya. Ada kosakatanya. Sehingga mahasiswa akan lebih cepat paham.”

Masih dikatakan Doktor Kasmantoni, menurutnya, “materi-materi sorf yang ada di tarbiyah PBA khususnya belum ada yang baku. Masih tergantung dengan dosen yang mengajar. Dengan demikian, pendekatan Manhul wadzifi yang aplikatif ini bisa diharapkan mampu diaktualisasi dengan kehidupan mahasiswa di lapangan.” ujar Doktor lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang ini.

Wisuda kali ini menetaskan 611 orang sarjana dan 77 magister lulusan IAIN Bengkulu. Fakultas Tarbiyah dan Tadris 270 orang, Fakultas Syariah 47 orang, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah 83 orang, Fakultas Ekonomis Bisnis Islam 211 dan dari Pascasarjana 77 orang.

Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag., MH mengungkapkan lulusan IAIN diharapkan menciptakan inovasi-inovasi terbarukan, apalagi kemajuan teknologi industri di era 4.0 sangat mempengaruhi performa dalam dunia kerja. Terakhir, nilai-nilai kedisiplinan selama di kampus, coba terapkan pada dunia kerja agar memperoleh keberhasilan di masa mendatang.

“Pembentukan karakter pada masa kuliah sangat bermanfaat, dalam menghadapi kemajuan teknologi. Dimana kita perlu ekstra cepat mengikuti alurnya, kalau tidak kita pasti ketinggalan. Kemudian, sikap disiplin, rajin, dan jujur terus pertahankan, itulah modal kita dalam menghadapi kehidupan,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto mewakili Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan selamat kepada Wisudawan/wati yang telah menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar, semoga dapat bermanfaat dimasyarakat.

“Semoga Ilmu yang didapat di lingkungan kampus, dapat diterapkan di dunia kerja dan akan semakin berkembang pengetahuannya,” ujar Gotri

Gotri menambahkan Pemerintah daerah terus mengupayakan perubahan status pada IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), peningkatan ini diharapkan berdampak bagi daerah. Perkembangan lingkungan kampus, mahasiswa kemudian masyarakat sekitar pun ikut merasakan nantinya. Sehingga, Bengkulu semakin berkembang dan maju.

“Peningkatan status sangat penting, bukan hanya semata bagi institusi namun akan berdampak besar bagi kemajuan Provinsi Bengkulu kedepan,” terangnya

Pada sidang terbuka Senat IAIN Bengkulu 2019 ini, Wisudawan terbaik atas nama Soimah Laila asal Bengkulu, Fakultas Tarbiyah dan Tadris Program Study Pendidikan Agama Islam dengan IPK 3,81 predikat Cum Laude.