oleh

RSUD Kepahiang Perlu di Injection

-BIROKRASI-1.072 views

Berandang-Kepahiang. Pelayanan prima terhadap masyarakat telah dilaksanakan pihak manajemen RSUD Kepahiang dalam rangka meningkatkan segala aspek di lingkungan Rumah sakit baik diinternal maupun pelayanan terhadap pengunjung demikian disampaikan Plt. Direktur RSUD dr. Febi Nursanda didampingi Kabag Kepegawaian dan Tata Usaha H. Fajri Fauzan, SKM diruang kerjanya Selasa ( 29/1/19 ).

Menurut Febi ” Rumah sakit umum daerah Kepahiang telah berupaya melaksanakan kewajiban dalam hal penanganan, pelayanan terhadap pasien, Pengunjung yang datang ke rumah sakit dengan cepat untuk ditolong, Seluruh karyawan dalam hal ini perawat jaga, dokter jaga dengan sigap melakukan tindakan upaya penyelamatan terhadap pasien ” sampai Direktur.

Dari penjabaran serta penyampaian direktur pada awak media yang paling utama ” Program yang dilaksanakan pemerintah daerah harus tetap berjalan, dan tetap didukung agar tercipta Kepahiang menuju Masyarakat Maju Mandiri Sejahtera ” ujarnya.

Diruang kerja Kabag Kepegawaian dan Tata Usaha, H.Tajri Fauzan mengulas kembali situasi dan kondisi rumah sakit daerah Kepahiang Beliau menjelaskan ” Pelayanan publik jangan diabaikan hal ini harus diprioritaskan bagaimanapun situasi/ keadaannya, Karena menyangkut hidup seseorang agar segera diberi tindakan terutama menyangkut dunia kesehatan ” jelasnya.

Ditanya mengenai ada tidaknya bantuan APBD terhadap RSUD Kepahiang ? Dengan sangat diplomatis Kabag mengatakan ” RSUD sudah melaksanakan Badan layanan Umum Daerah dalam artian harus mencari profit sendiri, Akan tetapi menurutnya ” Situasi saat ini banyak hal yang mengganjal terutama masalah pembayaran BPJS sering terlambat, Sehingga RSUD sedikit mengalami permasalahan bidang keuangan, sering kali keluarga besar RSUD tanggung renteng untuk menutupi defisit sebelum ada kejelasan dari BPJS ” sampainya.

Menjawab pertanyaan awak media mengenai bantuan anggaran pendaptan belanja daerah, Kabag mengatakan ” Dari tahun 2018 hingga 2019 ini kita belum terakomodir, Semoga saja kedepan ada perhatian dari pengambil kebijakan untuk memperkokoh RSUD yang kita banggakan ” ujarnya.

Tajri melanjutkan ” Saat ini masyarakat kurang mampu di Kabupaten Kepahiang difenomenakan sebagai gunung es, karena melayani masyarakat kurang mampu semakin bertambah ” jawabnya.

Selain itu menurut Kabag ” Persoalan di RSUD Kepahiang adalah masalah tenaga medis, Dokter, Perawat dan Bidan khususnya aparat penegak sipil masih kurang tidak sesuai Ratio ” jelas Tajri.

Beliau melanjutkan ” Perawat itu rationya : 3 banding 1 tempat tidur pasien, Sedangkan tempat tidur yang ada di RSUD Kepahiang berjumlah 100 unit, perawat yang ada sekarang 140 personil plus tenaga sukarela dan tenaga harian lepas ” terang Tajri.

Ditanya apakah mendapat anggaran APBN ? Dengan singkat beliau menjawab “Pada tahun 2018 mendapat 13 M dan tahun ini sebanyak 10 M dan penggunaan dana tersebut harus sesuai juklak juknis dari Pusat ” tutupnya. *(UT)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *