Berandang.com- Kaur. Kasus tahun 2019 mobil bus Sriwijaya terjun bebas kedalam jurang di perbatasan Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kota Pagar Alam yang menelan korban hingga 30 orang meninggal, masih menyisakan cerita. Saat ini kasus tersebut masih dalam persidangan di pengadilan pagar alam.
Kali ini kasusnya berbeda dengan tempo dulu, kecelekaan tunggal mobil mini bus sriwijaya tepatnya hari Jum’at 6 November 2020 Sekira pukul 05.00 wib. di Tebing Bayur Desa Air long Kecamatan Maje Kabupaten Kaur ini, diduga tidak kuat menanjak hingga mundur dan terbalik.
Mobil mini bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7132 LE dikemudikan oleh hajrisoni 24 tahun warga kota Bengkulu, dengan membawa penumpang sebanyak 10 orang. Beruntung 10 orang penumpang tidak ada mengalami luka berat, hanya mengalami luka ringan.
Kasat lantas polres Kaur Polda Bengkulu IPTU, Agus Antoni dikonfirmasi melalui KBO Lantas IPDA Carles Effendi, S. Sos Menjelaskan. “Hasil dari Olah Tempat Kejadian perkara (TKP) kecelakaan tunggal bus sriwijaya ini, diakibatkan tidak kuat saat mendaki hingga kenderaan bus mundur, pada saat mundur diduga rem sedikit blong hinga kendaraan sriwijaya tidak dapat terkendali dan terbalik.”
“Mobil sriwijaya melaju dari arah lampung menuju arah kota bengkulu, Kecelakaan tunggal bus sriwijaya ini, diakibatkan tidak kuat saat mendaki hingga kenderaan bus mundur, pada saat mundur diduga rem sedikit blong hinga kendaraan sriwijaya tidak dapat terkendali dan terbalik, Untuk penumpang yang berjumlah 10 orang tidak ada yang mengalami luka berat, hanya mengalami luka-luka ringan, dan 10 penumpang sudah dipulangkan menggunakan travel kerumah masing masing oleh pihak bus,” Jelas KBO Lantas.
Benarkah ada mistis dibalik seringnya kecelakaan ditanjakan tebing bayur desa air long kabupaten kaur ini. Tim jurnalis mencoba menelusuri sedikit ceritanya.
Menurut cerita dari salah seorang warga desa air long, Wiwin. Ditanjakan tebing bayur ini sangat sering kendaraan mengalami kecelakan tunggal dari kecelakaan kendaraan kecil hingga kenderaan besar, kalau menurut cerita banyak orang yang sering didengar oleh wiwin bahwa ditanjakan tebing bayur ada penunggu sosok hitam dan tinggi.
Warga desa kami, yang enggan disebut namanya. Pernah bertemu sosok tersebut wujudnya tinggi dan berdiri di atas jalan. Cerita wiwin dengan sedikit merinding. *(MD)
Komentar