Berandang.com- Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Provinsi Bengkulu, Erdiwan, SH M.Si berharap kepada peserta pelatihan, usai kegiatan nantinya agar usaha yang dikelola bertransformasi dari analog ke digital.
Hal ini disampaikan Erdiwan saat sambutan diacara pembukaan pelatihan Diklat Pengembangan Usaha KUKM Menuju Digitalisasi di gedung pertemuan UPTD Balai Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu. Senin (22/08/2022).
“Diharapkan kepada bapak ibu semua, setelah kembali dari pelatihan ini, usaha bapak ibu sudah bertransformasi ke digital. Semua produk dibranding serta dipromosikan secara digital”. harapnya.
Ia menceritakan, hikmah dari pandemi covid 19 kemarin, menuntut kita untuk memanfaatkan digitalisasi. Mulai dari pesan makanan secara online melalui platform digital hinggal belajar secara daring.
“Dimasa pandemi semuanya bertahan dirumah. Satu sisi dapat kita petik, yang awalnya tak mengenal menggunakan ojek online, sekarang sudah terbiasa untuk melakukan aktivitas secara online atau digital”. terang Erdiwan.
Bahkan, saat ini Bank Indonesia sedang gencar-gencarnya mengajak dan memperkenalkan sistem pembayaran melalui QRIS atau uang digital. Bahkan pembayaran pun baik di toko online maupun yang lainnya.

Erdiwan juga berpesan, agar para peserta pelatihan juga memberikan kabar kepada teman-teman pelaku usaha lainnya untuk segera bertransformasi digital. Ia juga menyampaikan, ditahun 2023, mitra pemerintah dalam belanja diwajibkan melalui platform digital.
“Tahun depan, pemerintah akan menerapkan belanja secara digital. Maka para pelaku usaha agar segera bertransformasi. Pemerintah provinsi juga akan menyediakan platform pemasaran digital dan para pelaku usaha boleh mendaftarkan produknya secara gratis di e-katalog yang sudah disiapkan”. terangnya.
Pelatihan ini diselenggarakan selama lima hari mulai tanggal 22 hingga 26 dan mengangkat tema “Diklat Pengembangan Usaha KUKM Menuju Digitalisasi. Kegiatan Pemahaman dan Pengetahuan Perkoperasian Serta Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi SDM Koperasi se-Provinsi Bengkulu”.
Untuk diketahui, peserta pelatihan diikuti 40 orang peserta dari beberapa kabupaten kota se-Provinsi Bengkulu. *(Adv)
Komentar