oleh

Mahasiswa Berhak Menolak Dosen “Nakal” Jika Bimbingan Skripsi di Luar Kampus

-Pendidikan-1.597 views

Berandang-Bengkulu. Mahasiswa tingkat akhir fikirannya menjadi tidak menentu. Apapun dilakukan demi kuncir toga dipindahkan. Termasuk mengikuti keinginan dosen agar urusan perkuliahan cepat selesai dengan target yang ingin dicapai.

Mengantisipasi bila ada dosen nakal  untuk mengajak mahasiswa bimbingan skripsi di luar area kampus.

Direktur yayasan  wilayah Pusat pendidikan untuk perempuan dan anak (PUPA) Bengkulu. Susi Handayani, menghimbau pada mahasiswa di bumi rafflesia untuk buka mata walaupun menjalani skirpsi itu berat.

Menurutnya, urusan seluruh perkuliahan harusnya di dalam kampus. Tidak usah di bawa ke luar kampus.

“Ya, mau itu bimbingan skripsi, diskusi dan lainnya diharapkan dapat  bertempat di kampus,” ucapnya Susi Handayani pada pewarta, Selasa (4/12).

Lanjut dikatakan Susi, setiap kampus harus punya aturan masing-masing. Kalau ada terindikasi pada mahasiswa bimbingan terutama pada mahasiswa akhir.

“Peraturannya, proses perkuliahan harusnya berada di dalam kampus dan di jam belajar kampus, ” katanya.

Supaya itu bisa mengantisipasi jika ada dosen yang nakal. Memang tidak semua dosen itu nakal. Paling tidak ada aturan melindungi mahasiswa.

“Mahasiswa bisa menolak dosen mengajak bimbingan di luar kampus karena sudah ada aturan,” jelasnya.

Untuk diketahui, setalah kasus kekerasan seksual terjadi pada mahasiswi Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 2017 lalu. Barulah kasus lainnya terungkap keranah publik.

Tenyata selama ini banyak tindak kasus kekerasan di area kampus. Tapi kebanyakan tidak berani melapor.

“Fenomena dikampus ya tidak terdata jika ada tindak kekerasan, beda dengan tingkat sekolah ada guru BKnya tempat anak-anak melapor,” demikian. * (Ahm)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *