Berandang-Empat Lawang. Rumah sekolah yang berada di daerah terpencil ini butuh perhatian khusus dari pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi SDN 14 yang terletak di desa Talang Tendikat kecamatan Muara Pinang kabupaten Empat lawang ini, tidaklah sama dengan kebanyakan kondisi sekolah yang lain.
Saat dijambangi awak media, kamis (19/09/2019) tampak sarana dan prasarana yang tidak layak serta jumlah tenaga pendidik yang berlebih membuat miris dilihat.
Setiba dihalaman sekolah, tampak Hardenizen, S.Pd selaku kepala sekolah dengan ramah menyambut para jurnalis. Sarjana pendidikan ini sempat menceritakan keadaan sekolah yang dipimpinnya.
“Murid SDN 14 Talang Tendikat ini mulai kelas satu hingga enam berjumlah 22 orang. Sedangkan tenaga pendidiknya 16 orang. 10 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan enam lainnya sebagai guru Honorer.” ungkap Hardenizen.
Uniknya, dari 10 guru PNS tidak ada satupun yang mengajar khusus sebagai guru agama. Menurut keterangan Hardenizen, ia baru saja menjabat sebagai kepala sekolah sejak tanggal 4 maret 2019 lalu.
“Saya jadi kepala sekolah disini baru, mulai dari tanggal 4 maret tadi. Jadi kondisinya seperti inilah baik sarana dan prasarananya.” Jelasnya.
Hardenizen selaku kepala sekolah menyayangkan dan kebingunan, “bukan hanya sarana dan prasarana sekolah namun tenaga PNS juga yang baru tugas karena mutasi. Selain kondisi sekolah saya juga bingung terhadap tenaga pendidik PNS yang baru tugas karena mutasi. Mau diberikan tugas apa guru PNS yang jumlahnya 10 orang sedangkan jumlah kelas 6. Klo guru PNS harus pegang kelas, selain itu bingung juga masalah pelaporan administrasinya”, Ujarnya.
Lebih lanjut Hedenizein berharap, “Saya berharap kepada pemerintah yang mutasi ini kembalikan keasal saja, dimana tempat sebelumnya bertugas supaya lebih efektif karena kami bingung masalah pelaporan administrasinya.” tambahnya.
Ratna Sumiati yang baru tugas karena mutasi ikut menambahkan, “Saya disini juga baru karena mutasi, sebelumnya saya tugas di Kecamatan Ulu Musi karena saya berasal dari Kecamatan Sikap Dalam. Bagi saya mutasi ini kurang efektif, memang kami selaku PNS bersedia ditugaskan di wilayah manapun, tapi masih harus dipertimbangkan apalagi seperti kami yang terkena mutasi ibu – ibu semua tinggal di Kecamatan Sikap Dalam dapat mutasi di Muara Pinang. Jarak tempuhnya sangat jauh, sedangkan kami ini perempuan. Pindah alamat tidak mungkin karena punya tugas lain yaitu membantu suami yang kebetulan sebagai kepala desa.” Paparnya.
Sambungnya, Setiap ke sekolah diantar oleh suami karena jarak tempuh sangat jauh, belum tentu bisa setiap hari karena suami juga punya tanggungjawab dan tidak mungkin kita naik angkot apalagi pakai motor sendiri.” Ucapnya.
Setelah berbincang-bincang kami juga menanyakan kepada kepala desa yang kebetulan ada di sekolah karena mengantar istrinya beserta rombongan.
Kepala desa Karang Gede dan Karang Dapo Baru Kecamatan Sikap Dalam juga menyampaikan ” Bagi kami mutasi ini kurang efektif juga karena sudah kita chek jarak tempuh dari rumah sampai ke sekolah mencapai 45 Km menggunakan mobil pribadi, klo menggunakan angkutan umum berapa jam baru nyampai, bisa saja sampai disana sekolah sudah tutup,” Urainya.
Lanjut dia, “Tidak mungkin kami bisa antar setiap hari karena kami juga punya tanggungjawab selaku kepala desa. Jadi kami sangat berharap untuk pertimbangan dari pemerintah.” Tutupnya dengan harap. *(San&Mm)
Komentar