Berandang-Bengkulu. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu melaksanakan kegiatan The 10 th meeting of AIUA and international conference di gedung Grace Hotel pantai panjang Kota Bengkulu. Acara ini dihadiri dari berbagai negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Philipine, Maldives serta rektor dari perguruan tinggi Islam lainnya.
Kegiatan ini di buka langsung oleh gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah dan Residen AIUA Yudian Wahyudi dengan pemukulan dol, sebagai kehormatan bagi Bengkulu selaku tuan rumah. Rabu (28/03/2019).
Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan “kita berharap dari kegiatan ini ikut mensuport, mendukung agar IAIN menjadi Universitas. Karena perubahan status bagi perguruan tinggi juga sangat penting.
Rektor IAIN Bengkulu, Prof. Dr. H. Sirajuddin M., M.Ag.,M.H. mengatakan, “Selain kerja sama Memorandum of Understanding (M0U), seminar ini menghadirkan narasumber dari luar negeri yang akan memberi pelatihan untuk beberapa prodi, sehingga menjadi penguatan kelembagaan dalam rangka IAIN berubah menjadi UIN. Untuk perubahannya data semua sudah lengkap, tinggal kebijakan dari pemerintah saja lagi dan semoga proses untuk menjadi lebih baik.
Residen Prof. Drs. Kh Yudian wahyudi. MAP. Hd menuturkan “Kegiatan ini dalam rangka realisasi program kerja yang sudah kita bicarakan, yang pertama jaminan mutu, penerbitan jurnal, training yang semacam TOT (Training Of Trainer). Karena kita melihat kelemahan mutu pendidikan Islam, makanya kita mulai dari sini supaya jaminan mutunya internasional. Selain itu juga ada penerimaan anggota baru, yang mana memang sudah meluas bukan hanya ASEAN tetapi juga diharapkan se-ASIA.” tuturnya.
Kegiatan ini fokus terhadap peningkatan pendidikan terutama kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), untuk sementara dilevel perguruan tinggi dan semoga bisa saling menguatkan komitmen eksistensi perguruan tinggi islam di kawasan Asia.
Photo Keakraban Tamu Undangan Dalam dan Luar Negeri
Penandantangan MoU Kerjasama
*(Adv/Ss)
Komentar